Dalam wawancara pertama dan kedua, tentunya terdapat beberapa perbedaan umum seperti Siapa pewawancaranya, Poin yang dilihat dari kandidat, Pertanyaan yang sering diajukan, dan sebagainya. Artikel kali ini akan menjelaskan detail perbedaan umum tersebut.
Bagaimana Menyusun Rencana Perekrutan? Prinsip Dasar Dalam Menentukan Rencana Perekrutan
Bagi perusahaan yang sedang memfokuskan diri untuk melebarkan sayapnya, membuat rencana perekrutan yang tepat adalah hal yang krusial. Perencanaan perekrutan mencakup departemen apa yang ingin ditambah personilnya, jumlah karyawan yang ingin direkrut, kualifikasi karyawan yang diinginkan, hingga jadwal perekrutan itu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk memahami kebutuhan perusahaan dalam memajukan bisnisnya, dan juga kebutuhan di lapangan. Dalam artikel ini, kami akan mendeskripsikan prinsip dasar dalam menyusun rencana perekrutan lokal.
Rencana perekrutan harus mengacu pada rencana bisnis perusahaan
Apapun skala perusahaannya, pada dasarnya rencana perekrutan disusun berdasarkan rencana bisnis perusahaan. Dengan melihat rencana bisnis perusahaan yang mencakup tujuan, strategi penyuksesan perusahaan, serta rencana bisnis baru, lakukan analisis terhadap kondisi karyawan yang sekarang, dan susun rencana kapan tepatnya karyawan baru dibutuhkan, dan berapa banyak yang harus direkrut.
Membuat jadwal perekrutan – perhatikan kultur tiap negara, agar perekrutan cepat dan fleksibel
Bicara tentang trend pelamar kerja, tiap negara tentu memiliki ciri khasnya tersendiri. Misal, untuk negara yang memiliki kecenderungan berganti pekerjaannya tinggi setelah hari libur beruntun/libur panjang, atau setelah mendapat tunjangan/bonus, dengan mengetahui hal ini maka Anda dapat melakukan pendekatan ke banyak kandidat dengan lebih efektif. Dengan memahami tren pelamar kerja di pasaran, serta membandingkannya dengan ekspektasi penting penambahan karyawan bagi rencana bisnis perusahaan, Anda dapat menyusun rencana perekrutan dengan lebih luwes, dan secara waktu juga lebih cepat.
Buat keputusan dengan mengacu pada jumlah orang yang direkrut – kondisi SDM di internal perusahaan, dan kondisi market perekrutan
Analisis terhadap jumlah sumber daya di departemen yang ada di perusahaan Anda, serta usia dan skill masing-masing karyawan sangatlah penting dalam memahami kebutuhan akan SDM di tahap awal perekrutan, yang dapat ditangani dengan perpindahan atau pengaturan-ulang susunan karyawan di internal perusahaan. Setelah itu, ketika akan menentukan orang yang dibutuhkan untuk direkrut dan juga jumlahnya, perlu juga untuk memahami kondisi market perekrutan. Kemudian, dalam menentukan jumlah orang yang direkrut, kita harus benar-benar memahami kondisi dan realitas di lapangan, tentukan berdasarkan kebutuhan masing-masing departemen, dan kondisi market perekrutan. Untuk memahami kondisi pasar perekrutan serta prospeknya, jalan yang paling mudah tentu saja dengan mengacu pada laporan perusahaan perekrutan, atau melakukan konsultasi secara langsung.
Menentukan orang yang direkrut – perhatikan pendapat di lapangan dan nilai perusahaan
Dalam menentukan orang seperti apa yang akan direkrut, yang tidak boleh Anda lewati adalah melakukan dengar pendapat di departemen yang akan merekrut karyawan tersebut. Pada saat tersebut, tanyakan sedetail mungkin mengenai skill dan pengalaman di bidang apa yang dibutuhkan, pekerjaan seperti apa yang akan diberikan, serta batas minimal persyaratan yang harus dipenuhi calon kandidat. Kemudian, jika perusahaan Anda berencana merekrut lulusan-baru dan mendidik karyawan tersebut melalui pelatihan dan pendidikan, pastikan kandidat yang akan Anda rekrut memiliki kualifikasi yang sejalan dengan visi-misi serta nilai perusahaan, dan tentunya bersedia bekerja dalam waktu yang lama.
Dengan menentukan jumlah perekrutan, detail persyaratan, dan ekspektasi terhadap calon kandidat, jadikan info tersebut sebagai dasar Anda membuat estimasi serta pendekatan dalam proses perekrutan Anda.
Temukan berbagai info lowongan pekerjaan berbahasa Jepang menarik khusus untuk Anda, hanya di Japanese-jobs.com
Related Articles
-
-
2017/12/04(Mon)
Perlukah Mengirim E-mail Terima Kasih Setelah Selesai Wawancara? Nilai Plus dan Cara Membuatnya
Mengirimkan E-mail Terima Kasih setelah wawancara memiliki beberapa keuntungan. Berikut poin penting serta cara membuat E-mail Terima Kasih.
-
2017/11/28(Tue)
Senjata Terakhir!Poin-poin Penting Saat Anda Sampai di Tahap Offering/Penawaran
Pada tahap offering atau penawaran dalam wawancara, ketahui hal-hal yang menjadi prioritas kandidat, ketertarikannya terhadap perusahaan Anda, serta progres aktifitas pencarian kerjanya. Juga, jangan membuat kandidat Anda lama menunggu offering-letter/surat penawaran.